gempa
Alat untuk mengukur gempa bumi
Alat untuk mengukur gempa bumi adalah seismometer. Skala yang biasa dipakai adalah skala rickter atau magnitudo. Di dunia, rata- rata memakai skala magnitudo, tetapi di Indonesia, skala yang dipakai adalah skala rickter. Tidak ada perbedaan besar pada kedua skala. Karena kedua skala menilai kekuatan dari gempa dengan hasil yang hampir sama. Dalam pengukuran gempa bumi, skala dengan angka di bawah 6, dianggap sebagai gempa yang tidak terlalu membahayakan. Sedangkan gempa di atas 6, dinilai berbahaya, dan mampu merobohkan gedung. Salah satu gempa terbesar di indonesia adalah gempa Aceh yang terjadi pada tahun 2004. Gempa ini berkekuatan 8,8 skala rickter dan menyebabkan terjadinya tsunami. Gempa ini mampu menghancurkan aceh dan menewaskan 227 orang.
Gempa bumi sendiri memiliki berberapa macam macam gempa bumi. Macam macam gempa bumi dapat dilihat berdasarkan lokasinya, gelombangnya, penyebabnya, serta kedalamannya.
Gempa
yang berdasarkan gelombang primer, adalah gempa yang bersifat merambat.
Gelombang ini berasal dari pusat gempa dengan kecepatan hingga 14 km
per detik. Gempa ini adalah gempa permulaan, sebelum gempa susulan.
Gempa bumi ini, tidak begitu bisa dirasakan oleh manusia, dan hanya menghasikan gempa bumi ringan. Dan yang terakhir adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman di atas 60 km di atas permukaan bumi. Gempa ini disebut sebagai gempa dangkal. Gempa ini yang biasanya sangat dirasakan oleh manusia. Dan menyebabkan kerusakan pada permukaan bumi
Alat untuk mengukur gempa bumi adalah seismometer. Skala yang biasa dipakai adalah skala rickter atau magnitudo. Di dunia, rata- rata memakai skala magnitudo, tetapi di Indonesia, skala yang dipakai adalah skala rickter. Tidak ada perbedaan besar pada kedua skala. Karena kedua skala menilai kekuatan dari gempa dengan hasil yang hampir sama. Dalam pengukuran gempa bumi, skala dengan angka di bawah 6, dianggap sebagai gempa yang tidak terlalu membahayakan. Sedangkan gempa di atas 6, dinilai berbahaya, dan mampu merobohkan gedung. Salah satu gempa terbesar di indonesia adalah gempa Aceh yang terjadi pada tahun 2004. Gempa ini berkekuatan 8,8 skala rickter dan menyebabkan terjadinya tsunami. Gempa ini mampu menghancurkan aceh dan menewaskan 227 orang.
Gempa bumi sendiri memiliki berberapa macam macam gempa bumi. Macam macam gempa bumi dapat dilihat berdasarkan lokasinya, gelombangnya, penyebabnya, serta kedalamannya.
Berdasarkan Lokasinya
Gempa bumi berdasarkan lokasinya adalah, gempa bumi yang dibagi berdasarkan lokasi terjadinya. Gempa bumi ini dibagi menjadi 2, yaitu darat dan laut.
1. Gempa Bumi yang Terjadi Di Darat
Gempa
bumi ini adalah gempa bumi yang terjadi di darat. Gempa bumi ini,
terjadi akibat adanya patahan atau lipatan di darat. Gempa bumi ini
tidak menyebabkan tsunami, tetapi mampu menghancurkan gedung, bahkan
membuat kebakaran pada kota.
2. Gempa Bumi yang Terjadi Di Laut
Gempa
bumi ini adalah gempa bumi yang terjadi akibat adanya patahan atau
lipatan di dasar laut. Gempa bumi memiliki potensi menciptakan tsunama,
akibat perbedaan tekanan sebelum dan sesudah gempa, menyebabkan air
menjadi naik, dan menciptakan tsunami (Baca: Penyebab Tsunami dan Akibatnya).Berdasarkan Gelombang
Gelombang adalah salah satu penyebab terjadinya gempa bumi. Gelombang ini berasal dari pusat gempa yang disebut hiposentrum. Hiposentrum adalah titik utama dari gempa yang sedang terjadi. Gempa bumi ini dibagi menjadi 2, yaitu primer dan sekunder.
1. Gempa Berdasarkan Gelombang Primer
2. Gempa Bumi Berdasarkan Gelombang Sekunder
Gempa
yang diakibatkan dari gelombang ini, sama dengan gelombang primer. Yang
membedakan adalah, gempa ini meliki kecepatan yang lebih lambat.
Kecepatan gelombang ini hanya sekitar 7 km per detik. Gempa ini biasanya
susulan dari gempa pertama yang lebih kuat.Berdasarkan Penyebabnya
Gempa bumi ini berasal dari sebab yang berbeda- beda. Gempa bumi dapat terjadi akibat kejadian alam, maupun kejadian yang diciptakan oleh manusia. Berikut ini 5 jenis gempa bumi berdasarkan penyebabnya.
1. Gempa Tektonik
Gempa
tektonik adalah gempa yang terjadi akibat bergesernya lempeng-lempeng
tektonik. Lempeng tektonik adalah lempeng yang ada didunia. Lempeng-
lempeng ini membentuk benua- benua di dunia. Gerakan lempeng- lempeng
ini bisa saling mendekat maupun menjauh. Jika lempeng- lempeng ini
saling bersinggungan, memiliki potensi menciptakan gempa bumi yang
sangat besar.
2. Gempa Vulkanik
Gempa
vulkanik adalah gempa yang terjadi pra dan pasca letusan gunung api.
Letusan gunung api, berasal dari terjadinya tekanan panas di dapir magma
yang ini keluar, mencari tekanan yang lebih rendah. Akibatnya, tekanan
tersebut menggerakkan lapisan bumi, dan mengetarkannya. Gunung api yang
mau meletus, akan mengakibatkan gempa bumi kecil yang terjadi berulang-
ulang. Dan saat meletus, akan menghasilkan getaran yang kuat (Baca: Gejala Vulkanisme Gunung Berapi).
3. Gempa Bumi Akibat Runtuhan dan Benturan
Gempa
bumi yang diakibatkan runtuhan, adalah gempa bumi yang terjadi akibat
adanya longsor. Longsor ini bisa diakibatkan oleh erosi atau gunung
kapur yang runtuh (Baca: Proses Terjadinya Longsor dan Penyebabnya).
Jatuhnya batuan dan tanah akibat longsor, menyebabkan getaran kecil
pada kulit bumi. Selain itu, benturan dari meteor yang jatuh ke bumi,
juga menyebabkan terjadinya gempa bumi.
4. Gempa Bumi Akibat Manusia
Gempa
bumi tidak hanya disebabkan oleh alam. Manusia juga memiliki kemampuan
dalam menciptakan gempa bumi. Gempa bumi ini, terjadi akibat pemakaian
bahan peledak berkekuatan besar. biasanya bahan peledak ini, dipakai
untuk menghancurkan gedung- gedung yang sudah tidak terpakai, atau
melubangi gunung yang dipakai untuk pertambangan. Pertambangan yang
hancur, juga dapat menyebabkan gempa bumi.Gempa Bumi Dilihat Melalui Kedalamannya
Gempa bumi dibedakan berdasarkan kedalaman pusat gempa kepada permukaan bumi. Gempa bumi yang berasal dari kedalaman 300 km dari permukaan bumi, dianggap sebagai gempa bumi dalam. Gempa bumi ini, tidak terasa oleh manusia, dan hanya terdeteksi melalui seismograf. Sedangkan gempa yang berada pada jarak 60 km dari atas permukaan bumi, disebut sebagai gempa bumi menengah.Gempa bumi ini, tidak begitu bisa dirasakan oleh manusia, dan hanya menghasikan gempa bumi ringan. Dan yang terakhir adalah gempa bumi yang terjadi pada kedalaman di atas 60 km di atas permukaan bumi. Gempa ini disebut sebagai gempa dangkal. Gempa ini yang biasanya sangat dirasakan oleh manusia. Dan menyebabkan kerusakan pada permukaan bumi
Comments
Post a Comment