air
1. Air Sungai
Merupakan
jenis air permukaan dengan tingkat kekotoran yang sangat tinggi. Paling
sering digunakan oleh manusia seperti untuk irigasi, transportasi dan
untuk pemenuhan kebutuhan lainnya. Karena derajat pengotorannya begitu
tinggi sehingga dalam penggunaan-nya untuk air minum perlu melewati
proses pengolahan yang sempurna sehingga dapat di konsumsi secara aman
(baca Manfaat sungai).Pada daerah hulu sungai umumnya memiliki kualitas air yang jauh lebih baik, sehingga tidak memerlukan proses rumit dalam pengolahannya untuk menjadi air minum. Masyarakat yang tinggal di daerah hulu sungai lebih memilih menggunakan air sungai, dibandingkan dengan air tanah karena perbedaan kualitas antara keduanya tidak begitu mencolok.
2. Air Danau/Telaga
Air
permukaan yang mengalir dan menemukan sebuah cekungan akan membentuk
danau jika cekungan tanah dalam skala besar atau jika cenkungan berskala
kecil maka akan membentuk telaga. Danau biasanya memiliki sumber air
dari sungai ataupun mata air (pada danau di dataran tinggi) dan memiliki
aliran keluar.Karena tingkat pembusukan bahan organik begitu tinggi dan sedikitnya jumlah air menyebakan kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) akan tinggi juga ditengah tingkat kelarutan kandungan oksigen pada air rawa yang begitu rendah. Pada beberapa kasus akan dijumpai alga/ lumut pada permukaan air telaga/rawa jika kondisi sinar matahari dan kadar Co2 yang memadai.
Jadi ketika ingin memanfaatkan air rawa haruslah berhati hati dengan hanya mengambil air sampai kedalaman tertentu saja, supaya endapan Besi dan Mn tidak ikut terbawa. Jikalau seandainya terbawa maka, harus kembali diendapkan lagi. Akan lebih baik lagi jika memakai filter air sehingga lumut atau alga dapat terpisah dengan sempurna (Baca : Fungsi Danau).
3. Air Laut
1/3 luas bumi adalah lautan, zona laut merupakan
zona terluas di bumi, setiap orang tentu mengetahui laut. Air laut
merupakan penyumbang air terbesar di Bumi. Air laut memiliki rasa yang
sangat asin. Namun sumber air lainnya sebenarnya dapat kita simpulkan
berasal dari laut. (Baca juga : fungsi batas kelautan ZEE & Manfaat pasang surut air laut)Air Angkasa
Yaitu
air yang asalnya dari udara atau atmosfer yang jatuh ke permukaan bumi.
Perlu diketahui bahwa komposisi air yang yang terdapat di lapisan udara
bumi berkisar 0.001 persen dari total air yang ada dibumi. Menurut
bentuknya air angkasa terbagi lagi menjadi:
1. Air Hujan
Matahari
berperan dalam mendorong proses terjadinya penguapan uap air yang ada
di permukaan bumi naik hingga atmosfer. Disanalah uap air akan mengalami
kodensasi sehingga berubah wujud menjadi titik air yang akan semakin
berat dan akhirnya jatuh kembali ke permukaan bumi dalam bentuk hujan.
Namun ada juga titik air yang sebelum sampai ke bumi sudah menguap lagi,
ini disebut dengan Virga.Saat terjadinya Virga maka proses penjenuhan udara akan berlangsung, semakin lama udara akan mencapai titik jenuh maksimum sehingga terjadinya hujan. Air hujan umumnya memiliki tingkat PH yang rendah sehingga cenderung bersifat asam dan tekstur lunak karena tidak mengandung garam dan zat zat mineral lainnya.
Proses kodensasi yang berlangsung pada daerah pengunungan yang udaranya belum terkena polutan maka akan menghasilkan air hujan dengan PH mendekati normal. Namun jika proses kodensasi terjadi pada daerah dengan tingkat polutan tinggi seperti daerah perkotaan dan industri maka PH air hujan nya akan rendah sehingga sering disebut dengan istilah hujan asam. (Proses terjadinya hujan)
2. Air Salju
Memiliki
karakteristik yang sama dengan air hujan, hanya saja karena suhu udara
disekitar yang lebih rendah sehingga titik air berubah menjadi es dan
jatuh kembali ke bumi dalam bentuk kepingan es bertekstur lembut yang
sering disebut dengan salju. Saat jatuh ke permukaan bumi yang suhunya
sekitar 0 derajat Celcius maka salju akan meleleh dan menjadi pecahan
kecil yang dinamakan kepingan salju.
3. Air Es
Proses
pembentukan-nya sama dengan air hujan dan salju, hanya saja udara saat
terjadi kodensasi lebih dingin lagi sehingga membentuk butiran es yang
ukurannya bervariasi. Sebenarnya Es dapat terbentuk pada suhu yang lebih
tinggi asalkan tekanan udara saat itu juga tinggi. Jika tekanan udara
sangat rendah, terkadang air belum berubah menjadi es meskipun bersuhu
dibawah 0 derajat Celcius.Air Tanah
Merupakan
segala macam jenis air yang terletak dibawah lapisan tanah. Menyumbang
sekitar 0.6 persen dari total air di bumi. Hal ini menjadikan air tanah
lebih banyak daripada air sungai dan danau bila digabungkan maupun air
yang terdapat di atmosfer. Air tanah dapat dikelompokkan menjadi air
tanah dangkal dan air tanah dalam.
Umumnya masyarakat lebih sering
memanfaatkan air tanah dangkal untuk keperluan dengan membuat sumur
hingga kedalaman tertentu. Rata rata kedalaman air tanah dangkal
berkisar 9 hingga 15 meter dari bawah permukaan tanah. Meskipun
volume-nya tidak sebanyak air tanah dalam, namun sudah sangat mencukupi
segala kebutuhan seperti untuk air minum, mandi dan mencuci.Banyak atau sedikitnya air tanah dangkal tergantung dari seberapa besar atau banyak air yang terserap tanah, jadi pada kondisi kemarau maka pasokan air tanah dangkal ini akan jauh menurun sehingga tidak mengeluarkan air lagi. Secara fisik air tanah dangkal jernih dan bening, hal itu terjadi akibat proses penyaringan di setiap lapisan tanah. Namun kandungan zat kimia seperti garam gara, terlarut. (Baca : Cara menjaga kelestarian air)
Pengelompokan Air Tanah Menurut Letaknya
Seperti yang telah diketahui bahwa tanah tersusun atas beberapa lapisan hingga mencapai lapisan tanah kedap air dan batuan. Dan air tanah pun sebenarnya tersebar di semua lapisan tersebut dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan air tanah pada lapisan lain. Secara fisik tidak ada yang berbeda, namun jika dilihat dari kandungan/ komposisi kimia jelas berbeda. Berdasarkan letaknya air tanah terbagi menjadi beberapa jenis seperti berikut:
1. Air Tanah Freatik
Merupakan
air tanah dangkal yang berada tidak jauh dari permukaan tanah. Cara
mendapatkan air tanah freatik sangatlah mudah, cukup dengan membuat
sumur hingga kedalaman antara 9 hingga 15 meter biasanya sudah muncul
airnya. Air tanah dangkal umumnya bening, namun pada beberapa tempat air
tanah freatik ini dapat juga tercemar seperti memiliki kandungan Fe dan
Mn yang tinggi. Karena rentan tercemar, maka untuk itu pembuatan sumur
pun harus mengikuti kaidah yang dianjurkan seperti:- Tembok harus diberikan hingga kedalaman 3 meter dari permukaan tanah supaya pengotoran air sumur oleh air yang berasal dari permukaan dari dihindari. Jika tidak ada tembok bisa saja air kotor pemukaan menyerap dan masuk secara langsung kedalam sumur tanpa melewati penyaringan dari beberapa lapisan tanah.
- Di sekeliling sumur, pada jarak sekitar 2 meter dari bibir sumur harus dibangun lantai rapat/ keramik, hal ini bertujuan supaya air permukaan yang kotor, misalnya bekas mandi dan mencuci tidak terserap kedalam sumur kembali.
- Pada lantai tersebut harus dilengkapi dengan saluran pembuangan air yang terpadu sehingga air kotor tidak terlalu lama tergenang di sekitar sumur. Saluran-nya pun harus kokoh dan tidak ada yang rusak, jika ada saluran yang struktur nya rusak terlebih lokasinya dekat sumur maka air akan terserap kembali ke sumur.
2. Air Tanah Dalam (Artesis)
Terletak
dibawah lapisan tanah kedap air pertama, untuk mengambil air tanah
dalam tidak semudah air tanah dangkal. Air Artesis terletak pada
kedalaman antara 80 meter hingga 300 meter dari permukaan tanah.
Sehingga untuk mendapatkan air tanah dalam ini harus mengunakan pompa
air kapasitas besar dan tidak bisa menggunakan pompa air biasa. Namun
jika tekanan air tanah dalam ini besar maka air akan keluar dengan
sendirinya, yang disebut dengan sumur artesis.Untuk kualitas air tanah dalam jauh lebih baik jika dibandingkan dengan air tanah dangkal/ freatik. Hal ini dikarenakan telah mengalami penyaringan yang sempurna dan air tanah artesis biasanya bebas bakteri sehingga dapat langsung diminum.
Air tanah Artesis bisa dijadikan solusi terhadap kekeringan. Jika pada musim kemarau panjang, biasanya sumur/ air tanah dangkal mengering, namun tidak halnya dengan air tanah dalam yang mana debit airnya cenderung stabil. Permasalahan yang kerap dihadapi adalah cukup mahalnya biaya yang dibutuhkan untuk membuat sumur artesis tersebut.
3. Air Tanah Meteorit (Vados)
Merupakan
air tanah yang berasal dari hujan/ presipitasi yang mana sebelumnya
terjadi proses kodensasi air di atmosfer dan tercampur dengan debu
meteor. Perlu diketahui sebelumnya bahwa setiap saat sebenarnya meteor
berukuran kecil bergesekan dengan atmosfer dan habis sebelum mencapai
permukaan bumi.Meteor yang bergesekan dengan atmosfer maka akan berpijar dan terbakar sehingga sering disebut bintang jatuh. Hasil pembakaran meteor tadi tentu saja akan menghasikan abu yang pada akhirnya masuk kedalam lapisan troposfer dan bercampur dengan awan yang mengandung titik air. Air Vados mengandung air berat (H3) dan terdapat tritium (suatu unsur yang berasal dari debu meteor) didalamnya sehingga sering disebut dengan air tua.
4. Air Tanah Magma (Juvenil)
Merupakan
air yang terbentuk secara kimiawi didalam tanah karena intrusi dari
magma pada kedalaman tertentu. Biasa ditemukan pada daerah didekat
gunung berapi. Air Juvenil muncul ke permukaan bumi dalam bentuk air
panas atau jika tekanan didalamnya sangat tinggi air juvenil bisa
menjadi Geyser (Baca : Erosi Tanah).Karena terletak di dekat gunung berapi atau dapur magma, maka terkadang air juvenil juga mengandung kadar belerang yang tinggi, jika selama pembentukannya melewati batuan belerang/ sulfur. Namun jika tidak melewati struktur batuan belerang saat proses perjalanan ke permukaan bumi, maka air juvenil seperti air biasanya hanya saja bersuhu panas.
5. Air Konat (Tersengkap)
Merupakan
air tanah yang terjebak didalam batuan selama ribuan tahun hingga
jutaan tahun sehingga sering disebut dengan air purba. Umumnya memiliki
kadar garam yang lebih tinggi dibandingkan air laut dan tercampur dengan
senyawa/ mineral dari batuan yang melingkupinya dalam waktu lama. Air
konat pada mulanya sama seperti air tanah pada umumnya, namun karena
pengaruh geologi sehingga terperangkap di antara batuan sedimen di dekat
gunung. Terperangkap dalam waktu yang sangat panjang menyebabkan air
konat ter-mineralisasi secara sempurna.Demikianlah penjelasan mengenai pengelompokan air berserta jenis jenis air. Setelah membaca artikel ini diharapkan kita akan semakin paham dan mengerti serta dapat membedakan jenis jenis air khususnya air yang terletak didalam permukaan bumi. Semoga artikel ini dapat berguna dan menambah wawasan bagi setiap pembaca.
Comments
Post a Comment